tag:blogger.com,1999:blog-7521476046693775152024-03-14T10:51:05.114+07:00Indonesian Tobacco Control NetworkUnknownnoreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-90569540053612123182011-09-13T16:32:00.000+07:002011-09-13T16:33:42.403+07:00Pengendalian Dampak Tembakau Bukan Penyebab Petani Sengsara<p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Verdana","sans-serif"">Petani berdemonstrasi, mungkin tak aneh lagi terjadi di negara yang menghormati kebebasan berekspresi. Hanya menjadi pertanyaan, apakah benar kepentingan mereka yang terganggu sehingga memicu aksi tersebut?</span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">Pertanyaan <span style="color: black;">tersebut mampir di benak para aktivis pengendalian dampak tembakau, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/9). Para aktivis yang tergabung dalam <i>Tobbaco Control Support Centre </i>(TCSC) menduga ada pihak lain yang menunggangi aksi tersebut.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span style="font-size:10.0pt; font-family:"Verdana","sans-serif""><span style="color:black"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2011/09/pengendalian-dampak-tembakau-bukan.html"><span style="font-size:85%;">baca selengkapnya</span></a><br /></span></span></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-11698550709900835442010-08-13T14:58:00.000+07:002010-08-13T14:59:53.741+07:00Merokok Turunkan Stres? Pikir Lagi!Berhenti merokok memberi banyak keuntungan, dari meningkatkan kesehatan tubuh sampai kesehatan kantong. Namun bagi jutaan mantan perokok, efek penenang yang didapat dari menghisap asap tembakau jadi faktor pendorong untuk kembali menyulut rokok.<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2010/08/merokok-turunkan-stres-pikir-lagi.html"><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" ><span style="font-style: italic;">selengkapnya...</span></span></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-75908516515213486592009-06-09T10:33:00.000+07:002009-06-09T10:34:49.195+07:00Mengingatkan Bahaya Rokok kepada Masyarakat: Bungkus Rokok Diberi GambarPemerintah wajib melindungi rakyatnya dari berbagai penyakit akibat merokok. Salah satu cara edukasi yang paling efektif mengenai bahaya merokok adalah dengan memasang gambar visual pada bungkus rokok mengenai berbagai penyakit akibat merokok.<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2009/06/mengingatkan-bahaya-rokok-kepada.html"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;font-size:85%;" >selengkapnya</span></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-83198678531539713062009-05-25T12:07:00.001+07:002009-05-25T12:15:01.666+07:00Surat Terbuka untuk Petani TembakauTak ada komoditas yang paling dipuja <defanged_span style="font-size: 10pt;">dan disembah </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">di </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">se antero </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">negeri ini, selain tembakau. </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">Produk ini disakralkan begitu rupa, bak dewa saja. Tak hanya oleh Pemerintah, tetapi juga masyarakat luas, termasuk media masa. </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">T</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">a</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">k heran jika komoditas ini di</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">anggap </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">“juru selamat” atas ekonomi nasional, yang hingga kini </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">masih</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;"> </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">lesu darah</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">. Saat krisis ekonomi 1997, industri </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">rokok</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US"> yang masih mena</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">n</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">gguk untung.<defanged_span> </defanged_span>Kini di tengah hantaman krisis ekonomi global, posisi orang terkaya di Indonesia </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">pun masih ‘</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">di</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">kangkangi’</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US"> oleh </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">taipan perusahaan </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">rokok. </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">Tidaklah aneh </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">jika </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">isu </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">pengendalian tembakau (tobacco control) di </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">negeri ini</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;"> </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">selalu termarginalisasikan</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">. </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">P</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">engendalian tembakau<defanged_span> </defanged_span></defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">acap menjadi kambing hitam atas isu bangkrutnya industri</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US"> rokok </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">yang mengakibatkan </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">PHK masal</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">, plus akan </defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">menggulung eksistensi pet</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;">a</defanged_span><defanged_span style="font-size: 10pt;" lang="EN-US">ni tembakau.<br /><br /><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=752147604669377515"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">baca selengkapnya</span></span></a><br /></defanged_span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-5013299625575077072009-02-27T13:11:00.000+07:002009-02-27T13:13:17.395+07:00Meski Tanpa Kerja Sama dengan Industru Rokok, Jakarta International Java Jazz Festival 2009 Dapat BerlangsungKarena itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak menyampaikan terima kasih kepada PT Java Festival Production, penyelenggara acara ini.<br /><br />"Industri rokok membentuk ketergantungan industri musik Indonesia dengan menjadikan produknya sebagai sponsor utama berbagai even musik. Jadi tidak mengherankan apabila sponsorship yang dilakukan industri rokok saat ini dibela oleh banyak pihak seperti musisi bahkan masyarakat secara umum," papar Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2009/02/meski-tanpa-kerja-sama-dengan-industru.html"><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >baca selengkapnya</span></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-52673810580649682602009-02-06T09:21:00.001+07:002009-02-06T09:25:34.793+07:00Petisi untuk Ratifikasi Konvensi Pengendalian Tembakau<p>Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2008 menyatakan bahwa Indonesia saat ini adalah negara terbesar ketiga pengguna rokok.</p><p>Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia tidak berdaya karena terjajah kecanduan nikotin. Kematian akibat konsumsi rokok tercatat lebih dari 400 ribu orang per tahun. Konsumsi rokok di kalangan remaja meningkat 144% antara 1995-2004.</p> <p>Rokok telah menggerogoti sumber keuangan rumah tangga miskin.<br />Data menunjukkan, keluarga miskin membelanjakan 12,4% pendapatannya untuk membeli rokok, dengan mengorbankan gizi keluarga, kesehatan dan pendidikan.</p> <p>Lebih dari 70% anak Indonesia terpapar asap rokok, dan menanggung risiko penyakit akibat rokok. Saat ini rokok menjadi musuh utama bagi semua negara beradab.</p> <p>WHO menetapkan Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control - FCTC) yang telah diratifikasi oleh 160 negara.</p> <p><b>Walaupun Pemerintah Indonesia turut menyusun FCTC, namun sampai saat ini belum meratifikasi.</b></p> <p>Kami mendesak Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia segera meratifikasi/mengaksesi FCTC dan membuat Undang-Undang Pengendalian Dampak Tembakau untuk melindungi rakyat Indonesia, khususnya generasi muda.</p> <p>Masyarakat Peduli Bahaya Tembakau</p><p style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span></p><p style="text-align: center; color: rgb(255, 0, 0);"><a href="http://www.lindungikami.org/dukung/"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">I K U T M E N D U K U N G</span></span></a></p><p style="text-align: center;"><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-62064719721804862872009-01-27T17:20:00.001+07:002009-01-27T17:22:36.151+07:00Prevalensi Merokok pada Anak Terus MeningkatJumlah prevalensi anak dan remaja yang merokok terus meningkat. Dalam Survei Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik tahun 2001 dan 2004 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi anak-anak usia 15-19 tahun yang merokok. Tahun 2001 sebesar 12,7 persen, tahun 2004 meningkat menjadi 17,3 persen.<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2009/01/prevalensi-merokok-pada-anak-terus.html"><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >baca selengkapnya</span></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-25042775582761050132008-09-03T10:26:00.000+07:002008-09-03T10:33:44.579+07:00Iklan Rokok Sebenarnya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_ZwYZGFl7m0w/SL4FdP6Z9CI/AAAAAAAAAMg/ANhb-SyvgEo/s1600-h/pic00108.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_ZwYZGFl7m0w/SL4FdP6Z9CI/AAAAAAAAAMg/ANhb-SyvgEo/s400/pic00108.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241633016351683618" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_ZwYZGFl7m0w/SL4FOa-cBJI/AAAAAAAAAMY/d9IpEVcgREo/s1600-h/pic04203.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_ZwYZGFl7m0w/SL4FOa-cBJI/AAAAAAAAAMY/d9IpEVcgREo/s400/pic04203.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241632761623348370" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_ZwYZGFl7m0w/SL4E8m70EXI/AAAAAAAAAMQ/pd-aXnVeENQ/s1600-h/pic21140.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_ZwYZGFl7m0w/SL4E8m70EXI/AAAAAAAAAMQ/pd-aXnVeENQ/s400/pic21140.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241632455595921778" border="0" /></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-27194650880302176982008-08-19T09:41:00.000+07:002008-08-19T09:42:04.708+07:00Tembakau, Penghidupan yang MematikanDalam kepulan asapnya terkandung setidaknya 4.000 racun zat kimia berbahaya, dan 43 di antaranya bersifat karsinogenik (merangsang tumbuhnya kanker). Berbagai zat berbahaya itu, di antaranya adalah tar, karbon monoksida (CO), nikotin, aseton (cat), hingga ammonia (pembersih lantai) dan toluene (pelarut industri).<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/08/tembakau-penghidupan-yang-mematikan.html"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">baca selengkapnya</span></span></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-83155276464216151172008-08-19T09:30:00.000+07:002008-08-19T09:31:23.496+07:00Rokok : musuh atau kawan ?Kebiasaan merokok konon berasal dari benua Amerika. Tahun 600 sebelum Masehi, tembakau mulai ditanam di Amerika. Tahun 1 penduduk setempat mulai merokok. Ketika Columbus menginjakkan kakinya di Dunia Baru itu pada tahun 1492, dia menemui penduduk-penduduk asli yang telah menghisap sejenis daun-kering (tembakau) yang disulut dan dihirup asapnya. Lama kelamaan pendatang-pendatang baru itu mulai ikut-ikutan pula. Jean Nicot, seorang turunan Perancis, mendatangkan bibit tembakau ke Paris , untuk memulai kultivasi tembakau di Eropah. Dari namanyalah berasal kata nicotine, suatu alkaloida yang terkandung dalam tembakau. Dari Eropah, kemudian kebiasaan merokok ini menyebar keberbagai pelosok dunia, termasuk ke Hindia Belanda.<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/08/rokok-musuh-atau-kawan.html"><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >baca selengkapnya</span></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-72508660184311762142008-07-17T09:10:00.000+07:002008-07-17T09:12:02.984+07:00Urgensi Regulasi Pengendalian TembakauKandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik John McCain menyampaikan lelucon yang tidak lucu. Ketika wartawan bertanya perihal ekspor rokok Amerika ke Iran, yang meningkat 10 kali lipat saat George W Bush berkuasa, McCain menjawab: "Mungkin ini suatu jalan untuk membunuh mereka (orang-orang Iran)".<br /><br />Kendati ucapan itu diralat dan dianggap guyonan saja, toh secara empiris tidak mampu menyembunyikan sebuah fenomena bahwa Amerika Serikat menjadikan negeri lain sebagai "keranjang sampah nikotin". Rasanya Indonesia juga tidak luput dari fenomena itu, bahkan bisa lebih dahsyat. Saat Philip Morris mengakuisisi 94 persen saham PT HM Sampoerna, seharusnya jangan dilihat dari perspektif ekonomi saja.<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/07/urgensi-regulasi-pengendalian-tembakau.html">baca selengkapnya</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-59765533586815901852008-07-03T10:08:00.000+07:002008-07-03T10:09:21.329+07:00Hampir 90% Wanita Muda Indonesia PerokokRiset terbaru mengungkapkan 88,78% dari 3.040 pelajar SMP putri hingga mahasiswi (13-25 tahun) Indonesia merokok. Mereka mengonsumsi 1-10 batang dalam hidup mereka<br /><br /><span style="font-size:85%;"><em><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/07/hampir-90-wanita-muda-indonesia-perokok.html">baca selengkapnya</a></em></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-5486995211058170562008-06-23T14:50:00.000+07:002008-06-23T14:51:35.874+07:00Pemerintah dan DPR Digugat: Pengobatan Akibat Rokok Rp 127 Triliun Setiap TahunKoalisi LSM Anti-Rokok menggugat Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, karena dinilai telah melakukan pembiaran terhadap kejahatan rokok yang merugikan masyarakat. Dari rokok, negara mendapat uang pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPH) sebesar Rp 32 triliun per tahun, tetapi akibat dampak rokok, negara mengeluarkan biaya pengobatan sangat besar, yakni Rp 127 triliun per tahun.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><em><a href="http://www.blogger.com/Pemerintah%20dan%20DPR%20Digugat:%20Pengobatan%20Akibat%20Rokok%20Rp%20127%20Triliun%20Setiap%20Tahun">baca selengkapnya</a></em></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-91811905367192149282008-06-03T13:35:00.000+07:002008-06-03T13:36:59.367+07:00Ani Yudhoyono: Bebaskan Anak-Anak dari RokokIbu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono meminta semua pihak agar memembebaskan anak-anak dari bahaya asap rokok. Apabila anak-anak terlindungi maka mereka akan sehat dan bisa mengemban amanat untuk masa depan, sebagai generasi bangsa masa depan.<br /><br />Ibu Ani menyampaikan hal itu dalam sambutannya di depan anak-anak sekolah dasar, SMP dan SMA pada peringatan hari tanpa tembakau sedunia di Isatan Negara Jakarta Jumat (30/5) siang. Anak-anak sekolah itu mengenakan kaos putih bertuliskan "peringatan hari tanpa tembakau sedunia".<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/06/ani-yudhoyono-bebaskan-anak-anak-dari.html">baca selengkapnya</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-51562301753358369162008-06-03T13:34:00.000+07:002008-06-03T13:35:46.111+07:00Sesat Pikir Kebijakan TembakauKetika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan belahan dunia lain begitu getol mengendalikan dampak buruk tembakau, lain halnya dengan Pemerintah Indonesia, yang masih membutuhkan industri tembakau. Itu bukan saja terejawantahkan dalam kebijakan yang proindustri tembakau, tapi juga frame of thinking pejabat publiknya "terbeli" oleh industri ini, tak terkecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari. "Kalau rokok tidak boleh dijual secara ketengan, kasihan tukang ojek, nanti mereka ngga bisa membeli rokok," kata Siti Fadilah Supari dalam suatu diskusi.<br /><br />Celoteh Menteri Kesehatan yang ahli jantung ini jelas mengggelikan, bukan saja dari sisi substansi, tetapi lebih karena jabatan yang disandang, yang seharusnya menjadi garda depan dalam pengendalian tembakau. Presiden Yudhoyono sami mawon, yang ingin mengentaskan kemiskinan dengan menyokong pembukaan pabrik rokok di kampungnya, Pacitan, Jawa Timur.<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/06/sesat-pikir-kebijakan-tembakau.html"><em><span style="font-size:85%;">baca selengkapnya</span></em></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-43295014649327447762008-01-25T11:11:00.000+07:002008-01-25T11:13:05.488+07:00Tuhan Sembilan SentiIndonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,<br />tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,<br />Di sawah petani merokok,<br />di pabrik pekerja merokok,<br />di kantor pegawai merokok,<br />di kabinet menteri merokok,<br />di reses parlemen anggota DPR merokok,<br />di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara- perwira nongkrong merokok,<br />di perkebunan pemetik buah kopi merokok,<br />di perahu nelayan penjaring ikan merokok,<br />di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,<br />di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/01/tuhan-sembilan-senti.html">baca selengkapnya</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-89685606950687995052008-01-24T10:14:00.000+07:002008-01-24T10:16:08.070+07:00Ketika Iklan Rokok 'Memangsa' RemajaSecara sistematis, industri rokok mengajak jutaan anak untuk sejak dini mulai gemar merokok.''Coba lihat iklan-iklan rokok di mana-mana, seolah tidak ada lagi ruang kosong yang ramah anak dan bebas dari dominasi iklan rokok. Mulai dari billboard, spanduk, umbul-umbul, iklan di media cetak ataupun elektronik, kaset atau film sampai ke seminar-seminar pendidikan pun tak luput dari promosi rokok,'' ujar Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA), Dr Seto Mulyadi, pekan lalu.<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/01/ketika-iklan-rokok-memangsa-remaja.html">baca selengkapnya</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-71535925672134355842008-01-18T12:39:00.000+07:002008-01-18T12:41:11.377+07:00Ayo "Menyembah" Industri RokokMenyembah selain Tuhan, dalam konteks Islam, sangat terlarang (syirik). Tetapi, dalam keseharian, baik secara sosial, ekonomi, politik bahkan budaya; praktik semacam itu lazim terjadi. Trendnya malah mengalami eskalasi yang amat kuat. Ada satu bukti empiris betapa praktik itu terus menggurita, yaitu "menyembah" industri rokok. Kelihatannya aneh bin ajaib, tapi itulah fenomenanya. Pemerintah dan masyarakat menjadi "penyembah" setia industri rokok. <br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/01/ayo-menyembah-industri-rokok.html">baca selengkapnya</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-30015098674821388432008-01-08T13:36:00.000+07:002008-01-08T13:37:16.870+07:00Biaya Sosial Akibat MerokokMasyarakat DKI Jakarta dibuat kaget, bukan oleh serangan wabah DBD, bukan pula serangan teroris; tetapi oleh rokok. Pasalnya Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melansir kebijakan baru bertajuk larangan merokok di tempat umum. Yang membuat publik kaget, bukan karena larangannya, tetapi lebih karena hukumannya yang setinggi langit, Rp. 50 juta dan kurungan 6 bulan.<br /><br /><span style="font-size:78%;"><strong><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/01/biaya-sosial-akibat-merokok.html">baca selengkapnya</a></strong></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-47229939342116092052008-01-08T13:35:00.000+07:002008-01-08T13:36:19.476+07:00Naikkan Cukai Rokok hingga 70 Persen<p>Pemerintah didesak menaikkan cukai rokok hingga 70 persen dari harga jual, bahkan di masa mendatang bisa ditingkatkan lagi. Langkah itu ditempuh untuk mengendalikan peredaran rokok dan melindungi rakyat dari bahaya tembakau.</p><p><span style="font-size:78%;"><strong><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/01/naikkan-cukai-rokok-hingga-70-persen.html">baca selengkapnya</a></strong></span></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-27437612600417879482008-01-08T13:19:00.000+07:002008-01-08T13:34:43.077+07:00Pemerintah Didesak Meratifikasi FCTCPemerintah Indonesia didesak segera meratifikasi kerangka kerja konvensi mengenai pengendalian tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/FCTC). Selain karena secara historis Indonesia ikut membuat draft FCTC, hal itu juga sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak buruk tembakau atau rokok.<br /><br /><span style="font-size:78%;"><strong><a href="http://indotc1.blogspot.com/2008/01/pemerintah-didesak-meratifikasi-fctc.html">baca selengkapnya</a></strong></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-16022759355403994682007-11-23T16:48:00.000+07:002007-11-23T16:50:38.457+07:00Tirani Rokok Kabut Asap Rokok Dalam Global WarmingMengapa dukungan penyelenggaraan Global Warming, Desember 2007 di Bali nanti datang dari industri rokok dan mengapa Indonesia menjadi surga industri rokok dunia?<br /><br />Dari sebuah ruang hotel di Jakarta Pusat, kantor berita Pena Indonesia memaparkan perkembangan laporan terakhir mengenai industri rokok saat ini. Laporan ini dalam bentuk majalah setebal 65 halaman dengan judul utama pada halaman muka “Kemunafikan & Mitos Di Balik Kedigdayaan Industri Rokok”.Pena Indonesia mengklaim laporan ini adalah laporan investigatif yang berdasarkan penelusuran atas berbagai dokumen industri rokok. Juga menyertakan dua buah cd atau compact disk yang berisi ribuan dokumen industri multinasional di Indonesia. Seperti dokumen-dokumen dari British American Tobacco atau BAT, Philips Morris dan lain-lain.<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2007/11/tirani-rokok-kabut-asap-rokok-dalam.html">baca selengkapnya</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-32152269011541850612007-10-26T10:39:00.000+07:002007-10-26T10:40:33.471+07:00Prof Dr Quraish Shihab: Rokok Cenderung HaramIndonesia adalah surga bagi para perokok. Begitulah banyak orang menjulukinya. Di mana-mana asap rokok mengebul, termasuk di tempat atau fasilitas umum. Padahal, sudah jelas rokok mengganggu kesehatan. Dari sisi agama, banyak ulama di dunia yang mengharamkannya. Di Indonesia, ulama yang dikenal 'sejuk', Prof Dr Quraish Shihab juga memiliki pendapat yang sama.<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2007/10/prof-dr-quraish-shihab-rokok-cenderung.html">baca selengkapnya...</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-11240055189769172202007-10-26T10:15:00.000+07:002007-10-26T10:16:38.884+07:00MUI Butuh Data Konkret untuk Keluarkan Fatwa Rokok HaramMeski lembaga fatwa sejumlah negara telah menetapkan rokok sebagai barang haram, tidak demikian dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI masih mempertimbangkan mudarat lain yang ditimbulkan jika ada fatwa itu.<br /><br /><em><span style="font-size:85%;"><a href="http://indotc1.blogspot.com/2007/10/mui-butuh-data-konkret-untuk-keluarkan.html">baca selengkapnya...</a></span></em>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-752147604669377515.post-90752587068460279662007-10-26T10:11:00.000+07:002007-10-26T10:14:46.559+07:00Kurang Perhatian, Anak-anakpun Sudah NgebulSementara kalangan ulama Indonesia masih berkutat soal haram tidaknya rokok. MUI sendiri masih mencari data konkret soal bahaya rokok agar bisa dijadikan rujukan fatwanya. Fakta di lapangan, rokok seperti darah bagi pecandunya.Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun makin sering dijumpai sedang asyik ngebul. Aktivitas ini boleh jadi dilakukan karena mereka ingin terlihat seperti orang dewasa. Maklum, kadang-kadang anak-anak ingin cepat besar dan dewasa<br /><br /><a href="http://indotc1.blogspot.com/2007/10/kurang-perhatian-anak-anakpun-sudah.html"><em><span style="font-size:85%;">Baca selengkapnya...</span></em></a>Unknownnoreply@blogger.com